Setelah menjalani kisah sukses selama kurang-lebih seperempat abad di Old Trafford, tanda-tanda era kejayaan Sir Alex Ferguson akan berakhir. Memang segala hal pasti ada akhirnya, tetapi apakah musim ini merupakan yang terakhir bagi manajer sepakbola Inggris terbesar sepanjang sejarah?
Alex Ferguson diangkat sebagai pelatih Manchester United pada 6 November 1986, menggantikan Ron Atkinson. Sejak kepindahannya dari Skotlandia kurang-lebih 25 tahun yang lalu, tak banyak tim yang tak sanggup diatasi oleh MU. "Di Manchester United, kami termotivasi oleh persyaratan mutlak untuk menjadi lebih baik daripada yang lainnya di segala bidang," ujar Sir Alex suatu ketika.
Etos kerja keras pelatih asal Glasgow, Skotlandia ini, terbentuk sejak masa kecilnya di daerah Govan, Skotlandia, dimana ayahnya waktu itu bekerja 68 jam seminggu di galangan kapal. Menurut pelatih yang lahir pada 31 Desember 1941 ini, ayahnya adalah orang yang sangat keras dan disiplin. "Ia mengajari saya nilai-nilai kehidupan dan nilai-nilai yang ada dalam diri saya sendiri," kenang Ferguson.
Semangat bersaing Ferguson telah terlihat sejak kecil. Salah seorang gurunya menggambarkan bahwa Alex kecil sanggup memulai pertengkaran bahkan di ruangan kosong sekalipun. Sifat ini pula yang membuat Ferguson berhasil mengalahkan Scot Symon ketika ia memanajeri Aberdeen selama enam tahun dan membawa klub ini memenangi tiga gelar Liga Skotlandia, empat Piala Skotlandia, dan di tingkat Eropa menjuarai Cup Winner's Cup. Di sini pulalah Ferguson mulai menancapkan reputasinya sebagai pengamuk.
Sewaktu ia melatih di MU, para pemain mulai menjulukinya dengan sebutan Kobra Penyembur. "Dia sungguh membuat kami ketakutan setengah mati," ujar Mark Hughes. Pemain lainnya, Graeme Hogg, yang dipecat Ferguson di tahun 1988 mengatakan, "Dia suka memaki-maki di ruang ganti kalau ada kesalahan. Dia akan meneriaki pemain tepat di depan wajah mereka."
Tak cuma itu, tak jarang Alex menggunakan peralatan ketika mengamuk. Kala masih di Aberdeen, dia melemparkan teko berisi teh panas ke arah para pemainnya (untung luput). Lain waktu, dia melemparkan karung berisi pakaian kotor ke seorang pemain yang sedang dimarahinya. Dan salah satu insiden yang paling terkenal adalah ketika di tahun 2003 lalu ia menendang sepatu bola ke arah David Beckham sampai melukai bagian atas matanya. Namun Ferguson punya pembelaan terhadap metode agresifnya ini. "Bukannya saya memimpin dengan menciptakan rasa takut. Orang akan bereaksi kalau dimarahi, bukan? Kita tidak dengan sengaja membuat orang takut, tetapi bagaimana seorang manajer bisa menahan diri kalau pemainnya tidak memberikan 100 persen kemampuannya?" ujarnya suatu saat.
Ada beberapa pemain top yang tidak disukai Ferguson karena kelakuan mereka dan harus dilepasnya. Ada Jaap Stam yang mengungkapkan sesuatu yang tidak semestinya dalam biografinya. Lalu ada Paul Ince yang terlalu arogan. David Beckham tidak disukainya karena terlalu gaul dengan artis. Lantas ada pula Dwight Yorke yang terlibat dengan model Inggris, Jordan. "Terkadang kesuksesan membuat orang berubah. Bagi saya, kesuksesan tidak membuat masalah, tapi bagi pemain itu bisa menjadi masalah. Saya memiliki mekanisme tersendiri dalam menangani masalah kinerja pemain," ujar Ferguson suatu ketika.
Ada dua pelatih terkenal lainnya yang sudah digadang-gadang untuk mengisi posisi Sir Alex pada saatnya nanti. Yang pertama adalah Pep Guardiola, dan yang kedua adalah Jose Mourinho. Guardiola sendiri pun menyiratkan kemungkinan ini dengan menyatakan (hanya) akan bertahan satu tahun lagi di Nou Camp (Barcelona). Di lain pihak, Ferguson pun berulang kali memperlihatkan kedekatannya dengan manajer Real Madrid Jose Mourinho.
Di tahun 2012 ini, mungkin saja Mourinho akan available. Melihat faktor usia Ferguson, petinggi MU tentunya sulit untuk tidak mempertimbangkan dua kandidat terfavorit tersebut untuk menggantikan Ferguson. "Sulit bagi saya untuk mengatakan kapan posisi ini akan saya tinggalkan. Kesehatan saya yang akan menentukan. Tapi kalau ada yang bilang ke saya, 'Alex, kamu sudah terlalu tua dan kami memutuskan untuk mengganti kamu,' maka tidak masalah," kata Sir Alex di awal tahun ini. Mungkinkah musim ini akan menjadi penutup karier bagi pria asal Skotlandia ini?
No comments:
Post a Comment