1. Banyak yang menganggap masturbasi sebagai perilaku seks yang menyimpang. Faktanya, menurut penuturan seorang dokter dalam The Sun, perilaku ini merupakan hal normal yang kerap dialami perempuan maupun pria. Hanya saja, sebagian perempuan enggan untuk membicarakan atau melakukannya karena malu atau takut.
3. Masturbasi dengan vibrator terbilang normal dengan catatan hanya sesekali melakukannya. Menurut seorang psychoanalyst, terlalu sering menggunakan vibrator bisa menimbulkan efek samping, salah satunya membuat Anda kebal terhadap rangsangan yang diberikan pasangan.
4. Masturbasi dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Bila dilakukan dengan cara yang tepat, masturbasi ternyata memberi dampak positif bagi kesehatan tubuh. Yakni mampu memperbaiki mood, mengurangi stres, dan membuat tidur lebih nyenyak. Seperti yang diungkapkan seorang sex therapist dari Metrohealth Medical Center, masturbasi membuat kita lebih fokus dengan kepuasan sendiri dibanding terus memikirkan kepuasan pasangan.
5. Bagi perempuan yang sulit mencapai orgasme saat bercinta dengan pasangannya, beberapa pakar menyarankan untuk melakukan masturbasi, demi kehidupan seks yang lebih baik. Seperti dilansir dari Journal of Sexual Medicine, vibrator bisa membantu perempuan dalam meningkatkan gairah, memperbaiki pelumasan vagina, dan mengurangi rasa sakit yang sering dialami saat berhubungan seksual.
6. Masturbasi bisa mengurangi keram perut saat haid dan bad mood. Di sisi lain, banyak juga yang percaya kalau masturbasi bisa menjadi penyebab migrain. Namun beberapa pakar percaya, orgasme (baik melalui masturbasi atau dengan pasangan) bisa mengurangi rasa sakit akibat migrain atau sakit kepala.
7. Tim peneliti dari University of Michigan menyebutkan, menggunakan air liur sebagai pelumas saat melakukan masturbasi dengan jari (membasahi jari dengan air liur sebelum dimasukkan ke dalam vagina), beresiko tinggi terkena infeksi jamur. Pasalnya, cara ini bisa mengganggu keseimbangan bakteri di mulut rahim. Sebaiknya, pastikan jari dalam keadaan bersih, tak ada bagian kuku yang tajam, serta gunakan pelumas yang terjamin keamanannya.
8. Masturbasi bisa menjadi pemicu timbulnya jerawat bagi sebagian perempuan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari University Clinic Essen menyebutkan, menunjukkan rangsangan seksual bisa meningkatkan produksi hormon testosteron yang bisa memicu timbulnya jerawat.
9. Bagi mereka yang tak pernah melakukan hubungan seksual sebelumnya, masturbasi dengan penetrasi, beresiko merobek selaput dara. Namun, kelenturan selaput dara tiap perempuan berbeda, dari yang mudah robek hingga sangat lentur.
10. Konon, masturbasi diyakini sudah ada sejak masa Romawi Kuno, dengan sebutan Ophidicism. Pada masa itu, masturbasi dilakukan oleh beberapa perempuan dengan memasukkan ekor ular atau belut ke dalam vagina, dan mencapai kepuasan saat ekor itu bergerak. Cara ini bisa menyebabkan kematian, di samping menjadi salah satu bentuk penyimpangan seksual.
No comments:
Post a Comment